Entri Teropuler

Sabtu, 22 Oktober 2011

Turki: Model Keberhasilan Demokrasi Islam?

Prof. Dr. Ahmad Syafi’i Maarif (mantan Ketua PP Muhammadiyah) menulis sebuah artikel di Harian Republika berjudul “Membangun tanpa Slogan Syariah” (Maarifinstitute.org). Dalam tulisannya itu, Maarif menegaskan kembali keyakinannya pada “filosofi garam” sebagai lawan dari apa yang disebut “filosofi gincu”. Filosofi garam adalah “terasa meski tak tampak”. Dengan filosofi ini dia mengurai kemenangan Partai AKP (Adelat ve Kalkinma Partisi/Partai Keadilan dan Pembangunan) pimpinan Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan (57) untuk ketiga ketiga kalinya dalam Pemilu di Turki pada 12 Juni 2011 lalu. Dari 550 kursi yang tersedia di parlemen, AKP merebut sejumlah 325 (sekitar 49,9 persen). Jumlah kursi ini memang turun dibandingkan dengan perolehan pada Pemilu 2002 dan 2007 (sebesar 363 dan 341).

AKP adalah kelanjutan dari Refah Partisi (Partai Kemakmuran) pimpinan mentor Erdogan, Dr. Necmettin Erbakan. yang kemudian diterpedo pihak militer—pewaris Kemal Ataturk, pembangun sekularisme yang gagal di Turki. Erbakan hanya setahun menjabat perdana menteri (1996-1997). Ia lalu diturunkan oleh militer karena orientasi keislamanannya dipandang berbahaya bagi sekularisme di Turki. Pihak militer yang bersikap kaku ini tidak mau menyadari dan tetap menutup mata bahwa sekularisme yang dibanggakan selama 79 tahun itu tidak membawa Turki menjadi negara makmur dan berwibawa.
Masih menurut Maarif, upaya sistemik untuk memisahkan publik dari Islam di Turki dengan penduduk sekitar 78 juta itu telah berakhir dengan sia-sia. Terbukti, publik mendukung kemunculan tokoh semisal Erbakan yang kemudian diteruskan oleh Erdogan dengan kapasitas kepemimpinan yang dahsyat tanpa mengusung slogan syariah. Tampaknya, Erdogan juga penganut filosofi garam karena tidak mudah baginya menggusur sekularisme yang tercantum dalam konstitusi Turki.
Data resmi Turki saat ini: pertumbuhan ekonomi pada 2010 ada di kisaran 8,9%. Sekalipun semula dicurigai oleh Barat, kini tak kurang dari 19 Doktor Kehormatan telah diterima Erdogan dari berbagai negara dan 31 Award (penghargaan) lain sebagai bukti atas keberhasilannya membangun Turki—sesuatu yang gagal diperbuat oleh tokoh-tokoh sekular yang ter-Barat-kan sekian lama.
Maarif mengakui bahwa Erdogan memang belum berhasil sepenuhnya meratakan keadilan untuk seluruh rakyatnya. Namun, kemenangan AKP adalah simbol bahwa di bawah Erdogan Turki telah berubah ke arah kemajuan yang tak terbayangkan sebelumnya.
Maarif menyimpulkan bahwa, “Membangun dengan slogan syariah, tetapi membuahkan malapetaka, bukanlah cara Turki berurusan dengan dunia modern yang sedang mencari keseimbangan baru.”

Realitas Ekonomi
Tentu saja kita boleh menelaah secara kritis “prestasi” Turki di bawah Erdogan yang disanjung oleh Ahmad Syafiin Maarif itu.
Tentang keberhasilan ekonomi, fakta menunjukkan bahwa pada saat krisis finansial global tahun 2008, pertumbuhan ekonomi Turki menurun hingga tinggal 1%. Ini menunjukkan bahwa ekonomi Turki sangat bergantung pada ekonomi Barat. Ada tiga sektor di sini yang menentukan yaitu: industri, pariwisata dan pekerja migran Turki.
Pertama: Industri. Tidak dapat dipungkiri, sebagian industri di Turki hanyalah relokasi industri dari negara-negara Uni Eropa. Turki memang bukan anggota Uni Eropa. Namun, posisinya yang sangat dekat dengan Eropa, upah buruh di Turki yang jauh lebih rendah dan perjanjian penyatuan cukai dengan Uni Eropa (European Union – Turkey Customs Union) telah menggerakkan banyak industri di Eropa Barat ke Turki. Sebelumnya, di Jerman atau Austria pun industri itu lebih banyak mempekerjakan buruh asal Turki, tetapi di sana standar hidup dan pajak yang lebih tinggi membuat total biaya jauh lebih mahal. Kenyataannya, neraca perdagangan Turki masih tetap negatif. Tahun 2009 expor Turki adalah $110 Miliar dan tahun 2010 $117 Miliar (terutama ke Jerman 10%, Prancis 6%, Inggris 6%, Itali 6% dan Irak 5%). Namun, impor Turki ternyata mencapai $166 Miliar di 2010, (terutama dari Rusia 14%, Jerman 10%, Cina 9%, Amerika Serikat 6%, Itali 5% dan Prancis 5%).
Kedua: Pariwisata. Turki membuka lebar-lebar pintunya untuk arus pariwisata dari Barat. Tahun 2008 datang 31 juta wisatawan asing ke Turki yang membawa revenue sekitar $22 Miliar. Sektor pariwisata ini membutuhkan semua kenyamanan ala Barat. Tak cuma infrastruktur seperti transportasi dan listrik, tetapi juga hotel dengan “standar” Barat, yang berarti mencakup ketersediaan alkohol dan hiburan malam. Ironisnya, banyak pula turis dari Israel yang pergi ke Turki untuk berjudi di kasino-kasino Turki yang eksotis! Tentu saja, sebagian besar hotel dan kasino tersebut juga dimiliki oleh jaringan dari Barat seperti Hilton, Sheraton dan sejenisnya.
Ketiga: Pekerja migran. Jumlah pekerja migran Turki di negara-negara Uni Eropa ditaksir lebih dari 10 juta orang! Bila setiap orang mengirim setengah penghasilannya yang rata-rata $20.000/tahun, maka itu sudah $100 Miliar. Jumlah devisa dari buruh pekerja migran ini sudah mendekati hasil ekspor Turki. Namun, sekali lagi, sektor ini sangat rentan terhadap ekonomi di luar negeri. Krisis finansial global 2008 di Eropa sangat mudah terulang lagi dalam waktu dekat (terbukti Zona Euro sudah sangat terancam dengan kasus di Yunani, Portugal dan Irlandia). Dengan demikian keberhasilan ekonomi ala Erdogan sebenarnya bukan keberhasilan yang kokoh.
Di luar tiga “sektor resmi” itu, ada lagi satu “sektor gelap”, yaitu kompensasi yang diberikan oleh Amerika kepada Turki atas pem-berian akses pada pangkalan-pangkalan udara Turki untuk operasi militer Amerika di Irak.
Sementara itu, rasio utang Turki terhadap pendapatan domestik bruto (debt to GDP ratio) mencapai 46% pada 2010. Jumlah ini sangat tinggi dibandingkan dengan Indonesia yang masih di bawah 27%; itu pun sudah membuat kita amat khawatir. Pendapatan perkapita Turki sebesar $14580/tahun memang jauh di atas Indonesia (yang hanya $4390/tahun). Indeks pemerataan (Gini Ratio) Turki ada di kisaran 38 (Indonesia 34). Makin kecil angka Gini-ratio, makin baik pemerataan di masyarakat itu. Jumlah pengangguran pada angka 10% atau sekitar 7,8 juta orang (Indonesia sekitar 17 juta).

Realitas Politik
Realitasnya, “politik garam” Erdogan masih politik sekular, sedangkan ciri Islam tetap hanya untuk kehidupan pribadi. Buktinya, hingga kini Erdogan belum mampu mencabut larangan jilbab di kampus-kampus universitas negeri. Bukti yang lain, semua gagasan yang secara terbuka menentang sekularisme tetap diberangus, termasuk gerakan yang konsisten memperjuangkan penerapan kembali syariah meski tanpa menggunakan kekerasan, seperti Hizbut Tahrir Turki. Aktivis Hizbut Tahrir Turki, yang memanfaatkan kebebasan berpendapat yang dijamin UU Turki dengan menyerukan penerapan syariah, ternyata ditangkap dan ditahan.
Adapun dalam politik luar negeri, dalam World Economic Forum 2009 yang dihadiri 20 negara dengan ekonomi terpenting dunia (Indonesia juga termasuk!) Erdogan memang pernah secara demonstratif keluar dari ruang sidang untuk memprotes bahkan mengecam Israel sebagai negara teroris pasca serangan terhadap kapal kemanusian Flotila. Namun, tetap saja Erdogan tidak membatalkan serangkaian kerjasama ekonomi dengan Israel yang dia buat pada kunjungannya ke Israel pada 2005. Bahkan latihan bersama militer Turki, Israel dan Amerika Serikat tetap jalan terus. Pangkalan-pangkalan Amerika di Turki sebagai anggota NATO juga tetap beroperasi. Sebagai anggota NATO, Turki bahkan menjadi tempat bagi 90 bom nuklir B61 milik Amerika, tepatnya di Pangkalan Udara Incirlik, 40 di antaranya ditaruh pada pesawat Angkatan Udara Turki.
Fakta lain, meski masuk dalam G-20 seperti Indonesia, Turki (juga Indonesia) masih belum memiliki peran yang nyata di politik dunia; suaranya belum benar-benar didengar, apalagi diperhatikan.
Adapun kenyataan bahwa rakyat Turki masih memilih kembali AKP dapat diterangkan dengan dua alasan. Pertama: bagaimanapun partai Erdogan dan sosok pribadinya lebih menarik dibandingkan dengan kandidat lain yang ditawarkan, yang memiliki rekam jejak jauh lebih buruk, seperti korup, teribat skandal moral dan sejenisnya. Kedua: meski rakyat Turki masih memiliki memori kuat pada zaman keemasan Daulah Khilafah Utsmaniyah, pembatasan ruang gerak untuk dakwah syariah dan Khilafah membuat sebagian besar rakyat belum mendengar bagaimana metode yang tepat untuk membangkitkan umat Islam seperti di era Khilafah Utsmaniyah tersebut.

Kesimpulan
Jadi, bila dibuat semacam spektrum, maka di paling kiri adalah politik “garam plus gincu” sekular, lalu politik “garam minus gincu” sekular, baru politik “garam minus gincu” Islam, dan kemudian politik “garam plus gincu” Islam. Mungkin Maarif menyangka Turki sudah berada di area spektrum politik “garam minus gincu” Islam. Padahal realitasnya, Turki masih berada pada politik “garam minus gincu” sekular. Jadi, kemenangan AKP tidak bisa dinilai sebagai kemenangan Islam, karena kemenangan bukan ditentukan apakah partai atau sosok pemimpinnya itu kemudian berkuasa atau tidak, tetapi apakah dengan kekuasaan itu Islam bisa ditegakkan atau tidak. []

Referensi
“Turkey”. World Factbook. CIA. 2010. (www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/tu.html)
“Tourism Statistics in 2008”. TURKSTAT. (www.turkstat.gov.tr). Retrieved 2009-01-29.
http://en.wikipedia.org/wiki/Indonesia.
http://en.wikipedia.org/wiki/Turkey
http://en.wikipedia.org/wiki/Gini_coefficient
http://en.wikipedia.org/wiki/State_debt
Insert Fokus
Perbandingan Republik Turki (RT) dengan Khilafah Utsmani (KU):
· Republik Turki (RT) hanya merupakan salah satu provinsi dari KU (Provinsi Anatolia dan Rumelia). KU mencakup sekitar 15 negara modern dengan wilayah daratan hampir lima kali lipat RT sekarang.
· Sebagaimana wilayahnya yang terbentang luas, KU menaungi dan sekaligus dibela oleh lebih dari 40 etnis yang berkedudukan sosial sama. Adapun RT saat ini tidak pernah sanggup mengurus bahkan hanya 1 etnis minoritas saja (yakni minoritas Kurdi).
· RT adalah negara dengan sistem sekular, sementara KU adalah negara dengan sistem Khilafah.
· RT adalah negara yang tidak disegani kawan maupun ditakuti lawan, sementara KU adalah negara yang dihormati kawan dan ditakuti lawan.
· RT adalah negara yang ekonominya bergantung pada ekonomi asing, yakni yang akan membeli produk industrinya, atau yang akan memakai pekerja migrannya, atau pada wisatawan yang akan mengunjunginya; sedangkan KU adalah negara yang ekonominya mandiri.
· RT sebagai negara sekular tidak memiliki peradaban yang dapat dibanggakan kecuali warisan dari KU, sementara KU adalah negara dengan peradaban tinggi dan sejarah kemuliaan yang panjang. []

Senin, 10 Oktober 2011

BENTUK-BENTUK KATA KERJA BAHASA JEPANG

Imperfective

In Japanese, the basic verb form is an imperfective aspect. It is broadly equivalent to the present and future tenses of English, and is sometimes called the "non-past tense". The imperfective form of a verb is the same as its dictionary form—it is used as the headword, or lemma—and no conjugation needs to be done. For example, using the verb する ("do"):
  • (私は)買い物をする (watashi wa) kaimono o suru: "(I) shop", or "(I) will shop". (Japanese pronouns are usually omitted when it is clear about whom the speaker is talking.)
  • (私は)明日勉強する (watashi wa) ashita benkyō suru: "Tomorrow, (I) will study".
In most cases, the base form of the imperfective aspect cannot be used to make a progressive statement, such as in the English sentence "I am shopping". Rather, it can only be used to express habit or other actions that are expected to continue into the future, such as in "I shop". To convey the former, the te form with iru must be used.

Perfective

The perfective aspect, on the other hand, has a specific suffix. The basic pattern is the -ta (or -da) ending, but various phonetic changes are made, depending on the verb's last syllable. The perfective is broadly equivalent to English past tense, and is often called past tense in treatments of Japanese grammar, but it is not restricted to any single tense:
Type of verb Perfective Examples Perfective
Irregular verbs
する suru (do) した shita (none others)
来る kuru (come) 来た kita (none others)
行く iku (go) 行った itta (none others)
いらっしゃる irassharu (polite) いらっしゃった irasshatta
いらした irashita[1]
(none others)
ます masu stem -ました -mashita 行きます ikimasu (go) 行きました ikimashita
Regular verbs
う u -った -tta 使う tsukau (use) 使った tsukatta
う u (See Usage) -うた -uta, -ota 問う tou (ask) 問うた tōta
く ku -いた -ita 焼く yaku (grill) 焼いた yaita
ぐ gu -いだ -ida 泳ぐ oyogu (swim) 泳いだ oyoida
す su -した -shita 示す shimesu (show) 示した shimeshita
つ tsu -った -tta 待つ matsu (wait) 待った matta
ぬ nu -んだ -nda 死ぬ shinu (die) 死んだ shinda
ぶ bu -んだ -nda 呼ぶ yobu (call) 呼んだ yonda
む mu -んだ -nda 読む yomu (read) 読んだ yonda
る ru (consonant stem) -った -tta 走る hashiru (run) 走った hashitta
いる iru, える eru (vowel stem) -いた -ita, -えた -eta 着替える kigaeru (change clothes) 着替えた kigaeta
Adjectives
い i adjective -かった -katta 安い yasui (cheap) 安かった yasukatta
な na adjective -だった -datta 簡単 kantan (easy) 簡単だった kantan datta
Usage
Note that the perfective conjugation for verbs ending in -う more commonly follows the second pattern listed above for speakers of Western Japanese. The う in the perfective ending -うた may be pronounced either as an u or as an o depending on the preceding vowel, according to regular Japanese phonological rules. Consequently, in Kansai, one may hear forms such as つかう tsukau → つこうた tsukōta, or いう iu → いうた iuta.[2]
Usage of the perfective aspect follows the same pattern as the imperfective aspect. For example, 日本に行く nihon ni iku (I go to Japan) becomes 日本に行った nihon ni itta (I went to Japan).
  • Non-exhaustive list of actions (like AやB is used for non-exhaustive lists of objects): 本を読んだり、テレビを見たりした hon o yondari, terebi o mitari shita (I read a book, watched TV, etc.)

Negative

The basic pattern is u becomes anai (informal).
Type Negative Examples Negative
Irregular verbs
する suru (do) しない shinai (さない sanai)
勉強する benkyō suru (study) 愛する aisuru (love)
勉強しない benkyō shinai 愛さない aisanai
来る kuru (come) 来ない konai

ある aru (be, exist) ない nai

だ da ではない de wa nai じゃない ja nai


ます masu stem -ません -masen 行きます ikimasu (go) 行きません ikimasen
Regular verbs
う u -わない -wanai 使う tsukau (use) 使わない tsukawanai
く ku -かない -kanai 焼く yaku (grill) 焼かない yakanai
ぐ gu -がない -ganai 泳ぐ oyogu (swim) 泳がない oyoganai
す su -さない -sanai 示す shimesu (show) 示さない shimesanai
つ tsu -たない -tanai 待つ matsu (wait) 待たない matanai
ぬ nu -なない -nanai 死ぬ shinu (die) 死なない shinanai
ぶ bu -ばない -banai 呼ぶ yobu (call) 呼ばない yobanai
む mu -まない -manai 読む yomu (read) 読まない yomanai
る ru (consonant stem) -らない -ranai 走る hashiru (run) 走らない hashiranai
いる iru, える eruvowel stem) ( -いない -inai, -えない -enai 着替える kigaeru (change clothes) 着替えない kigaenai
Adjectives
i adjectives -くない -kunai 痛い itai (painful) 痛くない itakunai
na adjectives -ではない -de wa nai -じゃない -ja nai
簡単 kantan (simple) 簡単ではない kantan de wa nai 簡単じゃない kantan ja nai
  • The ない nai ending conjugates in two ways.
    1. As an i adjective. For example the past tense of 食べない tabenai is 食べなかった tabenakatta and the te form is 食べなくて tabenakute.
    2. There is a special te form made by adding で de. For example, 食べないで tabenaide. This is used, for example, in 食べないで下さい tabenaide kudasai: "Please don't eat (this)".

i form

The i form, or ren'yōkei, is very regular, and in almost all cases it is formed by replacing the u with i (and making any necessary phonetic changes: す su to し shi, and つ tsu to ち chi).
Type i form Examples i form
Irregular verbs
する suru (do) し shi 勉強する benkyō suru 勉強し benkyō shi
来る kuru き ki

る ru (polite verbs) -い -i ござる gozaru ござい gozai
だ da であり de ari

Regular verbs
う u -い -i 使う tsukau (use) 使い tsukai
く ku -き -ki 焼く yaku (grill) 焼き yaki
ぐ gu -ぎ -gi 泳ぐ oyogu (swim) 泳ぎ oyogi
す su -し -shi 示す shimesu (show) 示し shimeshi
つ tsu -ち -chi 待つ matsu (wait) 待ち machi
ぬ nu -に -ni 死ぬ shinu (die) 死に shini
ぶ bu -び -bi 呼ぶ yobu (call) 呼び yobi
む mu -み -mi 読む yomu (read) 読み yomi
る ru (consonant stem) -り -ri 走る hashiru (run) 走り hashiri
いる iru, える eru (vowel stem) -い -i, -え -e 着替える kigaeru (change clothes) 着替え kigae
  • The rule for polite verbs ending in る ru applies to the consonant-stem honorific verbs いらっしゃる irassharu, おっしゃる ossharu, くださる kudasaru, ござる gozaru, and なさる nasaru, which have irregular i forms. They are formed by replacing the ru with simply i, instead of ri.
Usage
The i form has many uses, typically as a prefix. These include:
  • To form polite verbs when followed by the -ます -masu ending: 行く iku → 行きますikimasu, 使う tsukau → 使います tsukaimasu.
  • To express a wish when followed by the ending たい tai: 食べたい tabetai: "I want to eat it", 行きたい ikitai: "I want to go". (The tai ending conjugates as an い i adjective.)
  • To express a strong negative intention when followed by -はしない -wa shinai: 行きはしないよあんな所 iki wa shinai yo, anna tokoro "no way I'm going someplace like that".
  • To form a command when followed by
    • -なさい -nasai: これを食べなさい kore o tabenasai: "eat this", あそこへ行きなさい asoko e ikinasai: "go over there".
    • -な -na: 真っすぐ帰りな massugu kaerina "go straight home": 仲良く遊びな nakayoku asobina "play nice". (Used with children, etc.)
  • To express that something is easy or hard when followed by -易い -yasui or -難い -nikui: したしみ易い shitashimiyasui: "easy to befriend": 分かり難い wakarinikui: "hard to understand".
  • To express excessiveness when followed by the verb -過ぎる -sugiru: 飲み過ぎる nomisugiru: "to drink too much". (sugiru can also be used with the stems of adjectives.)
  • To express doing something in conjunction with something else. When followed by the suffix -ながら -nagara, the verb becomes an adverb that means doing something while doing something else.
    • 歩きながら本を読んだ arukinagara hon o yonda: "I read a book as I walked."
  • When followed by the verb -やがる -yagaru in yakuza speech, to express affronted contempt (a conjugation of opposite polarity to the honorifics) showing disrespect in the form of hatred combined with haughty/macho disdain for the doer/subject of the action/verb: 殺しやがる koroshiyagaru: "to have the <expletive> gall to kill <sbdy>" [e.g. --without my permission]. (The te form can be substituted for the i form.)
The i form also has some uses on its own, such as:
  • To express purpose, with に ni: 食べに行きました tabe ni ikimashita: "I went there to eat". This is called the infinitive of purpose.
  • In formal honorifics such as お使い下さい o tsukai kudasai: "Please use this".
  • In conjunctions in formal writing.
For some verbs, the i form also forms part of related words in ways that are not governed by any general rules. For example:
  • The i form of 食べる taberu (to eat) can prefix 物 mono to form 食べ物 tabemono (food). Similarly with 飲む nomu (to drink) and 買う kau (to buy).
  • The i form of 賭ける kakeru (to bet) is a word on its own: 賭け kake, which means "a bet".
  • 離す hanasu (to separate) can be suffixed to the i form of kiru (to cut) to form 切り離す kirihanasu (to cut off).

Te form

The te form of a Japanese verb (sometimes called the "participle") is used when the verb has some kind of connection to the following words. For all verbs, it is formed by changing the -a of the perfective aspect form to -e. Adjectives behave slightly differently.
Type Becomes Examples Te form
Irregular verbs
する suru (do) して shite 愛する aisuru (to love) 愛して aishite
来る kuru (come) 来て kite

行く iku (go) 行って itte

問う tou (ask) 問うて tōte 請う kou (request) 請うて kōte
いらっしゃる irassharu (polite) いらっしゃって irasshatte
いらして irashite


-ます -masu stem -まして -mashite 開けます akemasu (open) 開けまして akemashite
Regular verbs
う u -って -tte 使う tsukau (use) 使って tsukatte
く ku -いて -ite 焼く yaku (grill) 焼いて yaite
ぐ gu -いで -ide 泳ぐ oyogu (swim) 泳いで oyoide
す su -して -shite 示す shimesu (show) 示して shimeshite
つ tsu -って -tte 待つ matsu (wait) 待って matte
ぬ nu -んで -nde 死ぬ shinu (die) 死んで shinde
ぶ bu -んで -nde 呼ぶ yobu (call) 呼んで yonde
む mu -んで -nde 読む yomu (read) 読んで yonde
る ru -って -tte 走る hashiru (run) 走って hashitte
いる iru, える eru (vowel stem) -いて -ite, -えて -ete 着替える kigaeru (change clothes) 着替えて kigaete
Adjectives
い i adjective -くて -kute 安い yasui (cheap) 安くて yasukute
な na adjective -で -de 簡単 kantan (simple) 簡単で kantan de
Usage
  • As a simple command:
    • 食べて Tabete: "Eat."
    • 読んで Yonde: "Read."
  • In requests with くれ kure and 下さい kudasai.
    • 本を読んでください: "Please read the book."
  • With the verbs :
    • いる iru: It means "to be doing". For example: 待っている matte iru: "I am waiting". This is also used in some situations where the English equivalent does not use "to be doing". For example: 知っている shitte iru: "I know", 持っている motte iru: "I have", ここに住んでいる koko ni sunde iru: "I live here". Colloquially, in this form the "i" often disappears, so 待っている matte iru becomes 待ってる matteru and 知っている shitte iru becomes 知ってる shitteru.
    • おく oku: It means "to do in advance". お弁当を作っておいた obentō o tsukutte oita: "I've made a boxed lunch (for later)". Colloquially, in this form the "e" often disappears, so 作っておいた tsukutte oita becomes 作っといた tsukuttoita.
    • ある aru: This forms a kind of passive when used with a transitive verb. ここに文字が書いてある koko ni moji ga kaite aru: "There are some characters written here". It shows that something was left in a certain state. Contrast to 書いている "kaite iru", "I am writing", which applies to the person doing the writing rather than what is written.
    • しまう shimau: This implies something is completed or done, usually unintentionally or accidentally or unexpectedly and sometimes expressing that the action is contrary to right or correct action: 片付けてしまった katazukete shimatta: "I have finished tidying". It can also suggest a regrettable situation: 私の鍵が消えてしまった watashi no kagi ga kiete shimatta: "My keys have disappeared".
      The form てしまう te shimau is shortened to the very very commonly used and casual ちまう chimau or ちゃう chau with the same consonant doubling as the te form. For example, "I forgot my mobile phone!": "keitai wasurechatta!" "携帯忘れちゃった!" The de shimau form is shortened to じゃう jau or じまう jimau in colloquial speech.
    • みる miru: It means "to try doing".
    • いく iku: Can express continuous action or a change of state in the future.
    • くる kuru: Can express continuous action or a change of state in the past.
  • To combine clauses or adjectives, as if by the English conjunction "and". For example:
    • 薬局へ行って薬を買う yakkyoku e itte, kusuri o kau: "(I am going to) go to the pharmacy and buy medicine."
    • あの人は親切で頭が良くて分かり易い ano hito wa shinsetsu de, atama ga yokute, wakariyasui: "That person is kind, smart, and easy to understand."
    • 安くていいね yasukute ii ne: "It's good that it's cheap." (lit. "Being cheap, it is good.")
  • With particles in formations such as
    • てはいけない te wa ikenai: "You must not ...". For example, 食べてはいけない tabete wa ikenai: "You must not eat this". (Other words of prohibition, such as だめ dame, can be substituted for ikenai.)
    • てもいい te mo ii: "You may do/It's ok if you do". For example, 食べてもいい tabete mo ii: "You may eat it".
    • てもかまわない te mo kamawanai: "You may do/I don't mind if you do"
    • て欲しい te hoshii: "I want you to do (for me)"
    • てすみません te sumimasen: "Sorry for making you go through the trouble of"

Potential

The general pattern is u becomes eru.
Type Potential Examples Potential
Irregular verbs
する suru できる dekiru (せられる serareru)
(せる seru)

勉強する benkyō suru 察する sassuru (guess)
愛する aisuru (love)

勉強できる benkyō dekiru 察せられる sasserareru
愛せる aiseru

来る kuru 来られる korareru 来れる koreru


ある aru あり得る ariuru, arieru

Regular verbs
う u -える -eru 使う tsukau (use) 使える tsukaeru
く ku -ける -keru 焼く yaku (grill) 焼ける yakeru
ぐ gu -げる -geru 泳ぐ oyogu (swim) 泳げる oyogeru
す su -せる -seru 示す shimesu (show) 示せる shimeseru
つ tsu -てる -teru 待つ matsu (wait) 待てる materu
ぬ nu -ねる -neru 死ぬ shinu (die) 死ねる shineru
ぶ bu -べる -beru 呼ぶ yobu (call) 呼べる yoberu
む mu -める -meru 読む yomu (read) 読める yomeru
る ru (consonant stem) -れる -reru 走る hashiru (run) 走れる hashireru
いる iru, える eruvowel stem) ( -いられる -irareru, えられる -erareru -いれる -ireru, -えれる -ereru
着替える kigaeru (change clothes) 着替えられる kigaerareru 着替えれるkigaereru
Usage
The potential is used to express that one has the ability to do something. Direct objects are marked with the particle が ga instead of を o. For example 日本語が読める nihongo ga yomeru: "I can read Japanese".
It is also used to request some action from someone, in the exact sense of the English "Can you ... ?" For example 「コーヒー買える?」 koohii kaeru?: "Can (you) buy (some) coffee?" However, sometimes in English "Will you...?" and "Can you ... ?" is used interchangeably to make requests. Though it is possible in Japanese, 「コーヒー買う?」 koohii kau?, it is very casual and might also mean simply "Are you buying/Will you buy coffee?" in very dry factual sense.
Unlike in English, the potential is not often used to express permission (as in the sentence "Can I eat this apple?") as it is almost always understood to mean "Do I have the ability to eat this apple?": 「このりんごが食べられる?」 kono ringo ga taberareru?. And since the -reru form is more often used in speech than the more correct passive potential form -rareru, and subjects are often implied in Japanese, it may implicitly be asking (in this case) if the apple is edible. So, to seek permission, a more polite form is used, such as the てもいい te mo ii or more casual ていい "te ii"" usage of the て te form, resulting in something literally more like "Is eating this apple OK?" 「このりんごを食べてもいいですか?」 Kono ringo o tabete mo ii desu ka? or 「このりんごを食べていい?」 Kono ringo o tabete ii?.
The potential ru ending conjugates as a vowel stem verb.

Causative

The causative forms are characterized by the final u becoming aseru for consonant stem verbs, and rusaseru for vowel stem verbs. becoming
Type Causative Examples Causative
Irregular verbs
する suru (do) させる saseru 勘弁する kanben suru 勘弁させる kanben saseru
来る kuru (come) 来させる kosaseru

Regular verbs
う u -わせる -waseru 使う tsukau (use) 使わせる tsukawaseru
く ku -かせる -kaseru 焼く yaku (grill) 焼かせる yakaseru
ぐ gu -がせる -gaseru 泳ぐ oyogu (swim) 泳がせる oyogaseru
す su -させる -saseru 示す shimesu (show) 示させる shimesaseru
つ tsu -たせる -taseru 待つ matsu (wait) 待たせる mataseru
ぬ nu -なせる -naseru 死ぬ shinu (die) 死なせる shinaseru
ぶ bu -ばせる -baseru 呼ぶ yobu (call) 呼ばせる yobaseru
む mu -ませる -maseru 読む yomu (read) 読ませる yomaseru
る ru (consonant stem) -らせる -raseru 走る hashiru (run) 走らせる hashiraseru
いる iru, える eruvowel stem) ( -いさせる -isaseru, -えさせる -esaseru 着替える kigaeru 着替えさせる kigaesaseru
Adjectives and negatives
い i adjectives -くさせる -ku saseru 寒い samui (cold) 寒くさせる samuku saseru
な na adjectives -にさせる -ni saseru 静か shizuka (quiet) 静かにさせる shizuka ni saseru
  • The ru ending of the causative form becomes the new verb ending. This conjugates as a vowel stem verb.
  • Negatives are not normally made into causatives. Instead, a negative ending is added to the causative of the verb. Thus, for example, Tabesasenai: "Do not let eat".
  • Adjectives are made causative by using the adverb form plus saseru.
  • A shortened causative form exists where the final u becoming asu for consonant stem verbs, and rusasu for vowel stem verbs. becoming
Usage
The causative is used for:
  • Making someone do something: 宿題をさせる shukudai o saseru: "(I) make (him) do homework".
  • Letting someone do something: 外で遊ばせる soto de asobaseru: "(I) let (him) play outside".
  • With explicit actors: 先生が子供に勉強をさせた sensei ga kodomo ni benkyō o saseta: "The teacher made the children study."
  • The honorific forms させて貰う sasete morau or させて頂く sasete itadaku using the verbs 貰う morau or its humble equivalent 頂く itadaku.

Causative passive

The causative passive form is obtained by first conjugating in the causative form and then conjugating the result in the passive form.
Usage
As its rule suggests, the causative passive is used to express causation passively: 両親に勉強させられる ryōshin ni benkyō saserareru: "(I) am made to study by (my) parents".
Because words such as 待たせられる mataserareru are considered to be difficult to pronounce, frequently in colloquial speech, the middle part of the causative passive would contract. That is, 待たせられる mataserareru (I was made to wait), would become 待たされる matasareru. Another example such as "(I) was made to buy (something)" would formally be 買わせられた kawaserareta from the verb 買う kau, but colloquially, it is frequently contracted to 買わされた kawasareta. This abbreviation is not used for Ichidan verbs ('ru' verbs), nor for the irregular する suru and くる kuru.

Provisional Conditional eba form

The eba provisional conditional form is characterized by the final -u becoming -eba for all verbs (with the semi-exception of -tsu verbs becoming -teba).
Type Conditional Examples Conditional
Irregular verbs
する suru すれば sureba 勘弁する kanben suru 勘弁すれば kanben sureba
来る kuru くれば kureba

だ da (copula) であれば de areba

Regular verbs
う u -えば -eba 使う tsukau (use) 使えば tsukaeba
く ku -けば -keba 焼く yaku (grill) 焼けば yakeba
ぐ gu -げば -geba 泳ぐ oyogu (swim) 泳げば oyogeba
す su -せば -seba 示す shimesu (show) 示せば shimeseba
つ tsu -てば -teba 待つ matsu (wait) 待てば mateba
ぬ nu -ねば -neba 死ぬ shinu (die) 死ねば shineba
ぶ bu -べば -beba 呼ぶ yobu (call) 呼べば yobeba
む mu -めば -meba 読む yomu (read) 読めば yomeba
る ru (consonant stem) -れば -reba 走る hashiru (run) 走れば hashireba
いる iru, える eruvowel stem) ( -いれば -ireba, -えれば -ereba 着替える kigaeru (change clothes) 着替えれば kigaereba
Adjectives and negatives
い i adjectives -ければ -kereba 寒い samui 寒ければ samukereba
な na adjectives -であれば -de areba 簡単 kantan 簡単であれば kantan de areba
ない nai (negative) -なければ -nakereba 行かない ikanai 行かなければ ikanakereba
  • na adjectives and nouns are usually used with the なら nara conditional, instead of with であれば de areba.
  • The なければ nakereba form used for the negative form can be colloquially contracted to なきゃ nakya or なくちゃ nakucha. Thus 行かなければ ikanakereba can become 行かなきゃ ikanakya.
Usage
The eba provisional conditional form is used in conditionals where the emphasis rests more on the condition than the result. For example:
  • 何すればいいか nani sureba ii ka: "What should I do?" (lit. "It would be good if I did what?")
  • 分かればいい wakareba ii: "As long as you understand" (lit. "If you understand, it is good.")
  • 時間があれば買い物をしよう jikan ga areba, kaimono wo shiyō: "If there's time, let's go shopping."
The nakereba negative conditional form means "if not X" or also "unless X". It is obtained by replacing the final -i of the plain negative form with -kereba. (tabenakereba: "if I don't eat" or "unless I eat")
The conditional is also called the "provisional form" in some grammars, because the implied condition is "provided that X happens" (mireba shiru: "provided that you see, you'll know" = "if you see, you'll know").

Conditional ra form

The conditional ra form (also called the past conditional) is formed from the past tense (TA form) by simply adding ra. ba can be further added to that, which makes it more formal.
Usage
The conditional ra form can be used in the same way as the provisional eba form. However, it implies more certainty about the condition, and therefore places more emphasis on the result than the condition. It can be used to mean more like "if and when", and is typically preferred over the eba form when this meaning is more accurate. For example:
  • 日本に行ったら、カメラを買いたい。nihon ni ittara, kamera wo kaitai: "If (when) I go to Japan, then (when that has happened) I want to buy a camera."
The conditional ra form can also be used when the main clause is in the past tense. In such situations, it means "when", and carries the additional implication that the result was unexpected. For example:
  • 喫茶店に行ったら、鈴木さんに出会った。kissaten ni ittara, Suzuki-san ni deatta: "When I went to the cafe, I came across(deatta) Suzuki."

Imperative

Most of the imperative forms are characterized by the final u becoming e.
Type Becomes Examples Imperative
Irregular verbs
する suru しろ shiro せよ seyo
(せ se)

勘弁する kanben suru 愛する aisuru (love)
勘弁しろ kanben shiro 勘弁せよ kanben seyo
愛せ aise

来る kuru 来い koi

る ru (polite verbs) -い -i いらっしゃる irassharu なさる nasaru
いらっしゃい irasshai なさい nasai
くれる kureru くれ kure

masu stem -ませ -mase いらっしゃいます irasshaimasu (come, go) いらっしゃいませ irasshaimase
だ da (copula) であれ de are

Regular verbs
う u -え -e 使う tsukau (use) 使え tsukae
く ku -け -ke 焼く yaku (grill) 焼け yake
ぐ gu -げ -ge 泳ぐ oyogu (swim) 泳げ oyoge
す su -せ -se 示す shimesu (show) 示せ shimese
つ tsu -て -te 待つ matsu (wait) 待て mate
ぬ nu ね -ne 死ぬ shinu (die) 死ね shine
ぶ bu -べ -be 呼ぶ yobu (call) 呼べ yobe
む mu め -me 読む yomu (read) 読め yome
る ru (consonant stem) -れ -re 走る hashiru (run) 走れ hashire
いる iru, える eruvowel stem) ( -いろ -iro, -いよ -iyo -えろ -ero, -えよ -eyo
着替える kigaeru (change clothes) 着替えろ kigaero 着替えよ kigaeyo
  • The rule for polite verbs ending in ru applies to the consonant-stem honorific verbs irassharu, ossharu, kudasaru, gozaru, and nasaru, whose imperative forms are the same as their irregular i forms.
Usage
The imperative form is used
  • in orders, such as in the military, or to inferiors, or in textbook exercises,
  • in set phrases such as nani shiro: "no matter what".
  • in reported speech, where a polite request may be reported using a plain imperative: kashite kudasaikase to iwareta (he told me to lend it to him). (direct)

Passive

The general pattern for the passive voice is u becomes areru.
Type Passive Examples Passive
Irregular verbs
する suru される sareru 勉強する benkyō suru (study) 勉強される benkyō sareru
来る kuru (come) 来られる korareru

Regular verbs
う u -われる -wareru 使う tsukau (use) 使われる tsukawareru
く ku -かれる -kareru 焼く yaku (grill) 焼かれる yakareru
ぐ gu -がれる -gareru 泳ぐ oyogu (swim) 泳がれる oyogareru
す su -される -sareru 示す shimesu (show) 示される shimesareru
つ tsu -たれる -tareru 待つ matsu (wait) 待たれる matareru
ぬ nu -なれる -nareru 死ぬ shinu (die) 死なれる shinareru
ぶ bu ばれる -bareru 呼ぶ yobu (call) 呼ばれる yobareru
む mu -まれる -mareru 読む yomu (read) 読まれる yomareru
る ru (consonant stem) -られる -rareru 走る hashiru (run) 走られる hashirareru
いる iru, える eruvowel stem) ( -いられる -irareru, -えられる -erareru 着替える kigaeru (change clothes) 着替えられる kigaerareru
  • The る ru ending of the passives becomes the new verb ending. This conjugates as a vowel stemte, or polite forms can all be added to the verb. verb. Thus past, て
  • The copula, だ da, does not form a passive.
  • For the ます masu form, the ます masu is added to the passive of the plain verb.
Usage
The passive is used:
  • as a passive: このテレビは東芝によって作られた kono terebi wa Toshiba ni yotte tsukurareta: "This TV was made by Toshiba."
  • as a suffering passive, indicating that a regrettable thing was done to someone: 私は友達にビールを飲まれた watashi wa tomodachi ni biiru o nomareta: "I had (my) beer drunk by a friend" (and I am not happy about it).
  • as a form of honorific: どちらへ行かれますか dochira e ikaremasu ka: "Where are you going?"

Volitional (Presumptive)

Type Volitional Examples Volitional
Irregular verbs
する suru (do) しよう shiyō (そう sō)
勉強する benkyō suru (study) 愛する aisuru (love)
勉強しよう benkyō shiyō 愛そう aisō
来る kuru (come) 来よう koyō

だ da (copula) だろう darō

です desu (polite copula) でしょう deshō

ます masu stem -ましょう -mashō 行きます ikimasu (go, polite) 行きましょう ikimashō
Regular verbs
う u -おう -ō 使う tsukau (use) 使おう tsukaō
く ku -こう -kō 焼く yaku (grill) 焼こう yakō
ぐ gu -ごう -gō 泳ぐ oyogu (swim) 泳ごう oyogō
す su -そう -sō 示す shimesu (show) 示そう shimesō
つ tsu -とう -tō 待つ matsu (wait) 待とう matō
ぬ nu -のう -nō 死ぬ shinu (die) 死のう shinō
ぶ bu -ぼう -bō 呼ぶ yobu (call) 呼ぼう yobō
む mu -もう -mō 読む yomu (read) 読もう yomō
る ru (consonant stem) -ろう -rō 走る hashiru (run) 走ろう hashirō
いる iru, える eru (vowel stem) -いよう -iyō, -えよう -eyō 着替える kigaeru (change clothes) 着替えよう kigaeyō
Adjectives and negatives
い i adjective -かろう -karō 近い chikai (near) 近かろう chikakarō
な na adjectives -だろう -darō 好き suki (liked) 好きだろう suki darō
ない nai (negative) -なかろう -nakarō 見えない mienai (invisible) 見えなかろう mienakarō
Usage
In general, the volitional form expresses intention, such as in these cases:
  • In volitional ("let's" or "I shall") statements: 勉強しよう benkyō shiyō: "Let's study" or "I shall study".
  • To ask volitional ("shall we") questions: 行こうか ikō ka: "Shall (we) go?"
  • To express what one is thinking of doing, via 思う omou: 買おうと思う kaō to omou: "(I) am thinking of buying (it)".
  • In the form しようとする shiyō to suru: be about to or be trying to. 犬が吠えようとしている Inu ga hoeyō to shite iru: "The dog is about to bark."

Sabtu, 08 Oktober 2011

Fasilitas-fasilitas yang Dapat Digunakan Melalui Jaringan Internet

Fasilitas-fasilitas yang Dapat Digunakan Melalui Jaringan Internet

Internet mempunyai berbagai fasilitas untuk mendapatkan informasi yang Anda inginkan dengan cepat dan mudah. Agar dapat menggunakan fasilitas di Internet dengan baik, Anda harus mampu membedakan fungsi pelayanan yang ada di Internet dan memahami istilah-istilah yang digunakan dalam Internet. Beberapa fasilitas yang terdapat di Internet antara lain sebagai berikut :


[ 1 ]. World Wide Web (WWW)
WWW atau yang lebih dikenal dengan web merupakan fasilitas yang berisi database terdistribusi. Anda dapat mengakses berbagai informasi melalui web baik yang berupa teks, gambar, suara, film, maupun animasi multimedia. Misalnya, untuk mengakses berita terkini, Anda bisa membuka web detikcom (http://www.detik.com).



[ 2 ]. Mesin Pencari (Search Engine)
Search engine merupakan web yang menyediakan fasilitas untuk mencari inforasi yang terdapat di Internet. Informasi yang dicari dapat berupa web, gambar, video, peta dan lain-lain. Contoh web yang menyediakan fasilitas mesin pencari adalah Google (http://www.google.com) dan Yahoo! (http://www.yahoo.com).



[ 3 ]. E-mail (Electronic Mail)
E-mail digunakan untuk berkomunikasi atau berhubungan langsung dengan orang lain melalui surat elektronik. Dengan menggunakan e-mail, Anda dapat mengirim atau menerima pesan dari seluruh penjuru dunia. E-mail yang paling populer saat ini adalah yang berbasiskan web, misalnya Yahoo!Mail dan Gmail. Keduanya menyediakan layanan e-mail gratis.



[ 4 ]. Kelompok Diskusi (Mailing List)Merupakan fasilitas untuk berdiskusi secara seletronik dengan menggunakan fasilitas e-mail. Mailing list yang paling populer adalah Yahoo!Groups.



[ 5 ]. Forum Diskusi
Dengan kecanggihan bahasa pemrograman web saat ini, Anda dapat berdiskusi mengenai topik tertentu di Internet. Misalnya untuk berdiskusi seputar komputer dan teknologi informasi, Anda bisa mengakses forum CHIP Indonesia (http://forum.chip.co.id). Perbedaan forum diskusi dengan mailing list adalah pada sarana yang digunakan. Forum diskusi menggunakan sarana web sedangkan mailing list menggunakan sarana e-mail.
 


[ 6 ]. Blog
 Blog merupakan situs web yang dikelola oleh perseorangan, biasanya berisi catatan pribadi, liputan kegiatan dan materi lainnya seperti gambar atau video pribadi. Blog sering disebut juga catatan harian digital. Untuk mebuat blog, Anda terlebih dahulu mendaftar ke situs web yang menyediakan layanan blog, misalnya blogger, wordpress, dan blogspot.
Beberapa blog ada yang diterbitkan menjadi buku, misalnya blog milik Raditya Dika (Radith) diterbitkan menjadi buku "Kambing Jantan : Sebuah Catatan Harian Pelajar Bodoh". Blog tersebut berisi pengalaman Radith sewaktu masih kuliah di Adelaide, Australia. Kisah-kisah yang ada di dalamnya meliputi pengalamannya sebagai mahasiswa Indonesia yang kuliah di luar negeri.
 


[ 7 ]. Multimedia Streaming
Beberapa situs web yang menyediakan fasilitas multimedia streaming, yakni menayangkan file-file multimedia secara langsung (online). Dengan fasilitas ini, Anda bisa mendengarkan lagu atau menonton video melalui web browser. Contoh situs web yang menyediakan fasilitas ini adalah Youtube (http://www.youtube.com).



[ 8 ]. Toko Online
Beberapa situs web menyediakan fasilitas jual-beli barang secara Online. Dengan fasilitas ini Anda bisa membeli barang yang Anda butuhkan tanpa perlu beranjak dari depan komputer. Pembayaran barang biasanya dilakukan melalui kartu kredit atau transfer ke rekening tertentu. Untuk pengiriman barang, biasanya menggunakan jasa kantor pos atau titipan kilat. Contoh toko online antara lain www.tokoonline.net, indowebstore.com, dan www.bukukita.com.